Jumat, Oktober 14, 2011

pendidikan seks dikalangan remaja

Pendidikan seks penting diberikan kepada remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal.
Upaya ini perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 
Mengingat selama ini banyak remaja yang memperoleh “pengetahuan” seksnya dari teman sebaya,
membaca buku porno, menonton film porno, dsb. Oleh karena itu, perlu diupayakan adanya pendidikan seks dikalangan remaja.



Masa remaja adalah masa transisi antara kanak-kanak dengan dewasa,
dan belum mencapai tahap kematangan mental dan social sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan social yang saling bertentangan.
Banyak sekali peristiwa dalam kehidupan yang akan terjadi,
tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa krisis.
Di negara-negara berkembang, masa transisi ini berlangsung sangat cepat.

Bahkan usia saat berhubungan seks pertama kali ternyata selalu lebih muda daripada usia ideal untuk menikah.
Menurut data yang ada, sekitar 60 persen kelahiran anak di kalangan remaja di dunia adalah kehamilan yang tidak diharapkan.
Hal ini diperkuat oleh semakin canggihnya perkembangan teknologi komunikasi yang menyebarkan,
berbagai informasi dan hiburan budaya pop sehingga justru memancing remaja untuk mengadopsi perilaku-perilaku yang tidak sehat, mempercepat usia awal seksual aktif,
serta dapat mengantarkan remaja pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi. Mengingat dampaknya tersebut,
maka sebagian masyarakat tidak perlu ragu dan segera menyadari pentingnya pendidikan seks bagi remaja.